KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
Ilmu dan Fisafat.
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa
ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk
mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang kita belum tahu. Berfilsafat
berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam
kesemestaan yang seakan tak terbatas ini. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita
berterus terang kepada diri kita sendiri, apakah sebenarnya yang saya ketahui
tentang ilmu? Apakah cirri-cirinya yang hakiki yang membedakan ilmu dengan
pengetahuan-pengetahuan lainnya yang bukan ilmu? Dsb.
Filsafat: Peneratas Pengetahuan. Disini
berarti bahwa filsafat merupakan langkah awal untuk mengetahui segala
pengetahuan. Sekiranya kita sadar bahwa filsafat adalah marinir bukan pionir
karena bukan pengetahuan yang bersifat merinci.
Bidang Telaah Filsafat. Filsafat
menelaah segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan oleh manusia. Sesuai
dengan fungsinya sebagai pionir dia mempermasalahkan hal-hal yang pokok,
terjawab masalah yang satu diapun mulai merambah pertanyaan lain.
Cabang Cabang Filsafat. Adalah
Epistimologi (Filsafat Pengetahuan), Etika (Filsafat Moral), Etestika (Filsafat
Seni), Metafisika, Politik (Filsafat Pemerintahan), Filsafat Agama, Filsafat
Ilmu, Filsafat Pendidikan, Filsafat Hokum, Filsafat Sejarah Dan Filsafat
Matematika.
Filsafat ilmu merupakan
bagian dari epistimologi yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu.
Kerangka Pengkajian Buku. Pada
dasarnya buku ini mencoba membahas aspek ontologis, epistimologis dan
aksiologis keilmuan sambil membandingkan dengan beberapa pengetahuan lain.
Dalam kaitan-kaitan ini akan dikaji hakikat beberapa saran berpikir ilmiah
yakni, bahasa, logika, matematika dan statistika. Setelah itu
dibahas beberapa aspek yang berkaitan erat dengan kegiatan keilmuan seperti
aspek moral, sosial, pendidikan dan kebudayaan. Akhirnya buku ini
ditutup dengan pembahasan mengenai struktur penelitian dan penulisan
ilmiah dengan harapan agar dapat membantu mereka yang berkarya dalam bidang
keilmuan.
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Penalaran adalah
berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Dengan penalaran inilah
manusia mampu mengembangkan pengetahuannya dengan cepat dan mantap.
Hakikat
Penalaran. Penalaran mempunyai ciri-ciri: proses berpikir logis dan analitis.
Logika didefinisikan
sebagai pengkajian untuk berpikir secara sahih.
Sumber
Pengetahuan, pada dasarnya terdapat dua cara kita mendapatkan
pengetahuan yang benar yaitu mendasarkan diri pada rasio atau disebut rasionalisme
dan mendasarkan diri pda pengalaman atau disebut empirisme, namun masih
terdapat cara lain yaitu intusi (pengetahuan yang didapatkan tanpa
melalui proses penalaran tertentu) dan wahyu merupakan pengetahuan yang
disampaikan oleh tuhan kepada manusia lewat perantara nabi-nabi yang
diutusnya).
Kriteria
Kebenaran:
1.
Teori Koherensi yaitu suatu pernyataan dianggap
benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan
pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Misalnya
bila kita menganggap bahwa, “semua manusia pasti akan mati” adalah suatu pernyataan
benar maka pernyataan bahwa, “si polan adalah seorang manusia dan si polan
pasti akan mati” adalah benar pula karena kedua pernyataan kedua adalah
konsisten dengan pernyataan yang pertama.
2.
Teori Korespondensi yang ditemukan oleh Bertrand
Russell (1872-1970). Suatu pernyataan dalah benar jika materi pengetahuan yang
dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang
dituju oleh pernyataan tersebut. Misalnya jika seseorang mengatakan bahwa
ibukota republik Indonesia adalah Jakarta maka pernyataan tersebut adalah benar
sebab pernyataan itu dengan obyek yang bersifat faktual yakni Jakarta yang
memang menjadi ibukota republik Indonesia.
3.
Teori Pragmatis dicetuskan oleh Charles S. Pierce
(1839-1914). Suatu pernyataan adalah benar jika pernyataan itu atau konsekuensi
dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
ONTOLOGI: HAKIKAT APA YANG DIKAJI
Metafisika adalah
bidang telaah filsafati yang merupakan tempat brpijak dari setiap pemikiran
filsafati termasuk pemikiran ilmiah.
Asumsi adalah
anggapan berdasar pengetahuan yang ada.
Peluang adalah
kemungkinan kejadian.
Batas-Batas
Penjelajahan Ilmu adalah pengalaman manusia dan pengetahuan
yang secara empiris telah diuji kebenarannya.
Cabang-Cabang
Ilmu. Dua cabang
utamanya yaitu:
1.
Filsafat alam yang kemudian menjadi ilmu-ilmu
alam (the natural science)
2.
Filsafat moral yang kmudian menjadi ilmu-ilmu
sosial (the social science)
EPISTIMOLOGI: CARA MENDAPATKAN
PENGETAHUAN YANG BENAR
Pengetahuan pada
hakekatmya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek
tertentu, termasuk kedalamnya adalah ilmu. Setiap jenis pengetahuan mempunyai
cirri-ciri spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana
(epistimologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun.
Metode
Ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu,
langakah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.
Perumusan Masalah
2.
Penyusunan kerangka berpikir
3.
Perumusan hipotesis
4.
Pengujian hipotesis
5.
Penarikan kesimpulan.
Struktur
Pengetahuan Ilmiah:
1.
Teori yang merupakan pengetahuan ilmiah
yang mencakup penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin
keilmuan.
2.
Hukum yang merupakan pernyataan yang
menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih dalam suatu kaitan sebab
akibat.
3.
Prinsip yang dapat diartikan sebagai
pernyataan yang berlaku secara umum bagi sekelompok gejala-gejala tertentu yang
mampu menjelaskan kejadian yang terjadi.
4.
Postulat yang merupakan asumsi dasar yang
kebenarannya kita terima tanpa dituntut pembuktiannya.
DAFTAR PUSTAKA
S.
Suriasumantri, Jujun. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1990.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar