METODOLOGI PENELITIAN dalam PSIKOLOGI ORGANISASI
Makalah
Dosen
pengampu : Esti Zaduqisti,
M.Psi.
Disusun oleh :
Ø Siti Nur Rokhmah (34.2.1.0.10.089)
Ø Zamrudah (34.2.1.0.10.110)
Ø Maulidawati (34.2.1.0.10.106)
Ø Emi Hamimah (34.2.1.0.10.105)
Ø Khanif Setia K (34.2.1.0.10.093)
STIKAP
SEKOLAH
TINGGI ISLAM KI AGENG PEKALONGAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
wr wb
Segala
puji kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan kita akal yang sempurna dan
memberikan kita kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta
salam kita limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membebaskan kita dari
zaman pembodohan dan yang selalu kita nanti syafa’atnya kelak di hari akhir.
Dalam
makalah ini, kami membahas tentang “Metodologi penelitian dalam psikologi
organisasi”, yang meliputi pengertian psikologi, organisasi, psikologi organisasi
serta bagaimana metodologi penelitian dalam psikologi organisasi. Dan untuk
lebih jelasnya telah kami rangkum dalam makalah ini. Untuk itu, kami berharap
semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.
Tidak
lupa kami ucapkan terimakasih banyak untuk Dosen Pembimbing kami, keluarga
kami, teman teman kami yang telah memberi dukungan dan kerja samanya serta
semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Kami juga minta maaf
karena makalah ini pasti memiliki banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan. Dan kami juga berharap teman teman dan para pembaca mau memberikan
kritik dan saran dalam makalah ini.
Wassalamu’alaikum
wr wb.
Pekalongan,
06 Oktober 2012
BAB
I
Pendahuluan
A. Latar
belakang
Berdirinya suatu organisasi pasti memiliki tantangan
tantangan, baik itu yang berat maupun yang ringan, baik yang internal ataupun
eksternal. Prilaku individu
dalam organisasi formal memiliki dampak yang luar biasa banyak dalam aspek kehidupan kita. Segalanya-
makanan yang kita makan, mobil-mobil kita kemudikan,
rumah tempat kita hidup tergantung pada koordinasi usaha
manusia. Bahkan, dampaknya sangat besar bahwa kita biasanya memperhatikan
perilaku dalam resmi organisasi hanya pada saat keputusan baik, sangat baik atau sangat buruk. Sebagai
contoh, kita memperhatikan ketika
sebuah olahraga profesional tim sangat sukses, atau sebuah organisasi bisnis
sangat menguntungkan, atau korupsi terjadi pada sebuah badan pemerintah.
Untuk organisasi publik seperti polisi
departemen, pemerintah kota, dan perguruan tinggi negeri, kesuksesan berarti tingginya kualitas layanan dan penghematan biaya bagi pembayar pajak.
Manfaat tidak langsung juga terkait dengan
efektivitas organisasi ditingkatkan dan keberhasilan akan lebihsering datang. Organisasi yang
sukses menyediakan kesempatan kerja, memfasilitasi
kesejahteraan ekonomi bagi anggota masyarakatnya. Juga, dalam banyak
kasus, karyawan dalam organisasi yang sukses lebih puas dan terpenuhi dalam
pekerjaan mereka dari pada
karyawan dalam organisasi kurang berhasil.
Organisasi yang kurang berhasil sering menghasilkan produk dan memberikan layanan
dengan jauh lebih rendah. Penghematan
biaya seperti ini sering diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih rendah. Singkatnya, setiap
orang adalah pemenang potensial ketika organisasi berfungsi secara efektif.
Organisasi psikologi berusaha untuk meningkatkan efektivitas organisasi melalui
penelitian ilmiah dan penerapan temuan hasil penelitian.
B. Rumusan
masalah
1. Apakah fungsi psikologi?
2. Seperti apakah metodelogi penelitian dalam psikologi
organisasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Psikologi Organisasi
1.
Pengertian
Menurut
asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu Psychē yang
berarti jiwa dan -logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis,
psikologi dapat diartikan dengan ilmu
yang mempelajari gejala gejala kejiwaan berupa tingkah laku dan proses mental.
Sebagai
bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang.
Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879, yang dipandang
sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. Pandangan tentang manusia dapat
ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi sendiri sebenarnya telah dikenal
sejak jaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (
levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari
gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap
- tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.[2] Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi
sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk
pragmatisnya di benua Amerika.
2.
Fungsi Psikologi
Psikologi memiliki tiga
fungsi sebagai ilmu yaitu:
• Menjelaskan,
yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi.
Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
• Memprediksikan,
Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah
laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
• Pengendalian,
Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya
berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau
treatment serta rehabilitasi atau perawatan.
B.
Metodelogi penelitian dalam psikologi organisasi
Metode penelitian yang digunakan dalam psikologi
organisasi antara lain :
1.
Metode
survey penelitian
a.
Penelitian Survey à Jenis penelitian dengan cara mengumpulkan data baik
berupa informasi, pendapat atau karakteristik dari sekelompok responden yang
representative terhadap penelitian tersebut.
b.
Tujuan penelitian survey
1)
Menghasilkan
deskripsi beberapa aspek dari populasi dan memerlukan informasi dari subjek yang di pelajari.
2) mencari informasi faktual secara mendetail yang sedang menggejala
3) mengidentifikasi masalah-masalah, dan
4) mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi
sasaran penelitian dalam memecahkan masalah.
c. Langkah-langkah
dalam melakukan penelitian survey:
1.
Menentukan permasalahan
Mencari
masalah apa yg akan di angkat. Bisa melalui observasi, pengalaman atau
melalui bantuan media. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi,
asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan.
misalnya: Yang kita ketahui mahasiswa psikologi lebih senang ke kantin bonbin
daripada ke kantin psikologi.Pertanyaannya: Mengapa mahasiswa psikologi kurang
berminat untuk ke kantin psikologi?
2. Hipotesis
Adalah menebak secara ilmiah dan logis
tentang pemecahan suatu masalah penelitia Atau Dugaan sementara yang memerlukan
jawaban secara ilmiah .
3. Menentukan
tujuan penelitian
Penetapan
tujuan survai dilakukan dalam rangka menunjukkan fokus perhatian dan upaya yang
akan dilakukan.
4. Menentukan
tipe survey
Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan
karakteristik komunitas. Peneliti perlu memahami secara mendalam tentang tipe,
ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Hal ini diperlukan sebagai
pertimbangan peneliti dalam rangka mengatasi masalah yang menyangkut personil,
keuangan, perlengkapan, akomodasi, dan sebagainya.
5. Sample
design
Menyeleksi personil yang akan dilibatkan
dalam kegiatan survei. Personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survai
perlu diseleksi sesuai dengan tingkat kepakaran yang dimilikinya, misalnya
kemampuan dan pengalaman mereka mengenai teknik survai, penguasaan
teknik pengumpulan data dari lokasi survai melalui wawancara, observasi, kuesioner,
dan sebagainya.
6. Menentukan
besarnya sample
Jumlah
sample yang sesuai dengan penelitian yang telah
mencerminkan seluruh populasi (sample harus sesuai dengan permasalahan
yang akan di teliti).
7. Membuat
pertanyaan dan memilih alat tes apa yang akan di gunakan
8. Menentukan
bentuk ‘data collection’ sesuai
alat penelitian
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
teknik:
a.
Questionare
1)
Terstruktur
: Sudah
tersedia jawabannya
2)
tak
terstruktur : Responden mengemukakan jawaban secara bebas
b.
Observasi
: Peneliti ikut langsung ke lokasi penelitian
dan terlibat dalam group penelitian.
c.
Wawancara: Peneliti mewawancarai langsung responden
(bertemu langsung)
9. Memproses
data
Dari perumusan masalah, hipotesis, dan data
sample di kaitkan menjadi satu sehingga menghasilkan data.
10. Melakukan
analysis data
Mengkaji
data dari hasil memproses data sebelumnya.
11. Pembahasan
hasil
Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah
di lakukan dan sudah dapat menjawab hipotesis yang telah di buat tadi.
Kelebihan dan
Kekurangan Metode Survey Penelitian
(+) Biasanya melibatkan sejumlah besar orang sehingga dapat
digeneralisasi hasilnya,
(+) Dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti angket,
wawancara, dan observasi,
(+) Sering ditemukan sesuatu yang belum pernah ditemukan, sehingga
sekaligus bersifat eksploratoris, dan
(+) Biayanya relatif murah.
n
(-)Mutu informasi sangat bergantung pada kemampuan dan kemauan responden
untuk bekerjasama, khususnya jika topik yang sedang diteliti terlalu sensitif,
n
(-)Terlalu sering para responden merasa diharuskan mengajukan opini
padahal mereka tidak memilikinya, sehingga keabsahan jawaban menjadi sulit, dan
n
(-)Para responden juga bisa menerjemahkan pertanyaan atau konsep secara
berbeda dari yang dimaksud oleh peneliti.
2. Metode
Eksperimental
Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian
eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam
melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian
eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok
eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan
tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat di kontrol.
a. Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian Eksperimen
Pada umumnya, penelitian
eksperirnental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut, yaitu
1) Melakukan kajian secara
induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
2) Mengidentifikasi dan
mendefinisikan masalah.
3) Melakukan studi literatur dan
beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan
variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.
4) Membuat rencana penelitian
yang didalamnya mencakup kegiatan:
a) Mengidentifikasi variabel luar
yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses
eksperimen,
b) menentukan cara mengontrol,
c) memilih rancangan penelitian
yang tepat,
d) menentukan populasi, memilih
sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian,
e) membagi subjek dalam kelompok
kontrol maupun kelompok eksperimen,
f) membuat instrumen, memvalidasi
instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang
memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan, dan
g) mengidentifikasi prosedur
pengumpulan data. dan menentukan hipotesis.
5) Melaksanakan eksperimen.
6) Mengumpulkan data kasar dan
proses eksperimen.
7) Mengorganisasikan dan
mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang telah ditentukan.
8) Menganalisis data dan
melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk
menentukan tahap signifikasi hasilnya.
9) Menginterpretasikan basil,
perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan (Sukardi, 2003).
3.
Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan
sesuatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas
observasi sebenarnya, tidak
hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung ataupun
tidak langsung. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat diulang.
Oleh sebab itu observasi hendaknya dilakukan oleh orang yang tepat. Dalam
observasi melibatkan 2 komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih dikenal
sebagai observer dan objek yang di observasi yang dikenal sebagai observee.
v Kelemahan
Observasi
1. Banyak kejadian-kejadian yang tidak dapat dicapai dengan observasi langsung seperti misalnya kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia.
2. Mengetahui jika diselidiki, para observe mungkin juga untuk maksud-maksud tertentu dengan sengaja menimbulkan kesan yang menyenamgkan atau sebaliknya pada observer.
3. Timbulnya suatu kejadian tidak selalu dapat diramalkan sehingga observer dapat hadir untuk mengobservasi kejadian itu.
4. Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa-peristiwa yang tidak terduga-duga, seperti misalnya keadaan cuaca.
5. Terbatasi oleh lamanya kelangsungan kejadian yang bersangkutan.
Kebaikan Observasi
1. Merupakan alat yang langsung untuk menyelidiki bermacam-macam gejala.
2. Untuk subjek yang diselidiki observasi ini lebih sedikit tuntutannya.
3. Memngkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.
4. Banyak kejadian-kejadian penting tidak dapat diperoleh dengan pengamatan langsung. Apa yang terjadi tiap-tiap hari mungkin dipandang sangat remeh untuk dikemukakan dalam interview atau kuesioner oleh rakyat yang bersangkutan.
Teknik ini banyak digunakan, baik dalam penelitian sejarah (historis), antropologi, deskriptif, ataupun eksperimental, karena dengan pengamatan memungkinkan gejala-gejala penelitian dapat diamati dari dekat.
1. Banyak kejadian-kejadian yang tidak dapat dicapai dengan observasi langsung seperti misalnya kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia.
2. Mengetahui jika diselidiki, para observe mungkin juga untuk maksud-maksud tertentu dengan sengaja menimbulkan kesan yang menyenamgkan atau sebaliknya pada observer.
3. Timbulnya suatu kejadian tidak selalu dapat diramalkan sehingga observer dapat hadir untuk mengobservasi kejadian itu.
4. Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa-peristiwa yang tidak terduga-duga, seperti misalnya keadaan cuaca.
5. Terbatasi oleh lamanya kelangsungan kejadian yang bersangkutan.
Kebaikan Observasi
1. Merupakan alat yang langsung untuk menyelidiki bermacam-macam gejala.
2. Untuk subjek yang diselidiki observasi ini lebih sedikit tuntutannya.
3. Memngkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.
4. Banyak kejadian-kejadian penting tidak dapat diperoleh dengan pengamatan langsung. Apa yang terjadi tiap-tiap hari mungkin dipandang sangat remeh untuk dikemukakan dalam interview atau kuesioner oleh rakyat yang bersangkutan.
Teknik ini banyak digunakan, baik dalam penelitian sejarah (historis), antropologi, deskriptif, ataupun eksperimental, karena dengan pengamatan memungkinkan gejala-gejala penelitian dapat diamati dari dekat.
Kesimpulan
Psikologi
yaitu ilmu yang mempelajari gejala
gejala kejiwaan berupa tingkah laku dan proses mental. Psikologi sendiri
memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu : Menjelaskan, mendiskripsikan dan pengendalian.
Metode
penelitian yang digunakan dalam psikologi organisasi antara lain : metode
survey penelitian, metode eksperimen dan metode observasi.
Metode Survey penelitian yaitu jenis
penelitian dengan cara mengumpulkan data baik berupa informasi, pendapat atau
karakteristik dari sekelompok responden yang representative terhadap penelitian
tersebut. Metode eksperimen yaitu penelitian
yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi,
sedangkan metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan sistematika fenomena yang
diselidiki.
Daftar Pustaka
·
http://www.psikologizone.com/kritik-psikologi-masihkah-relevan/065111073
(diunduh pada 07 oktober 2012)
·
Faisal,
S. 1982. Metodologi Penelitian
Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional
·
http://id.shvoong.com/social-sciences/2165626-metode-observasi/#ixzz28a3UQxLI.com
(diunduh
pada 06
oktober 2012)
·
Sugiono.
2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D.Bandung:Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar