Tips Mempercepat Loading Form Komentar Blog it's in me

Sabtu, 10 November 2012


METODOLOGI PENELITIAN dalam PSIKOLOGI ORGANISASI
Makalah
Dosen pengampu : Esti Zaduqisti, M.Psi.

 



Disusun oleh :
Ø Siti Nur Rokhmah                   (34.2.1.0.10.089)
Ø Zamrudah                      (34.2.1.0.10.110)
Ø Maulidawati                             (34.2.1.0.10.106)
Ø Emi  Hamimah               (34.2.1.0.10.105)
Ø Khanif Setia K               (34.2.1.0.10.093)


STIKAP
SEKOLAH TINGGI ISLAM KI AGENG PEKALONGAN 2012/2013


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb
Segala puji kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan kita akal yang sempurna dan memberikan kita kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam kita limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membebaskan kita dari zaman pembodohan dan yang selalu kita nanti syafa’atnya kelak di hari akhir.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang “Metodologi penelitian dalam psikologi organisasi”, yang meliputi pengertian psikologi, organisasi, psikologi organisasi serta bagaimana metodologi penelitian dalam psikologi organisasi. Dan untuk lebih jelasnya telah kami rangkum dalam makalah ini. Untuk itu, kami berharap semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih banyak untuk Dosen Pembimbing kami, keluarga kami, teman teman kami yang telah memberi dukungan dan kerja samanya serta semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Kami juga minta maaf karena makalah ini pasti memiliki banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan. Dan kami juga berharap teman teman dan para pembaca mau memberikan kritik dan saran dalam makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Pekalongan, 06 Oktober 2012




BAB I
Pendahuluan
A.   Latar belakang
Berdirinya suatu organisasi pasti memiliki tantangan tantangan, baik itu yang berat maupun yang ringan, baik yang internal ataupun eksternal. Prilaku individu dalam organisasi formal memiliki dampak yang luar biasa  banyak dalam aspek kehidupan kita. Segalanya- makanan yang kita makan, mobil-mobil kita kemudikan, rumah tempat kita hidup tergantung pada koordinasi usaha manusia. Bahkan, dampaknya sangat besar bahwa kita biasanya memperhatikan perilaku dalam resmi organisasi hanya pada saat keputusan baik, sangat baik atau sangat buruk. Sebagai contoh, kita memperhatikan ketika sebuah olahraga profesional tim sangat sukses, atau sebuah organisasi bisnis sangat menguntungkan, atau korupsi terjadi pada sebuah badan pemerintah.
Untuk organisasi publik seperti polisi departemen, pemerintah kota, dan perguruan tinggi negeri, kesuksesan berarti tingginya kualitas layanan dan penghematan biaya bagi pembayar pajak. Manfaat tidak langsung juga terkait dengan efektivitas organisasi ditingkatkan dan keberhasilan akan lebihsering datang. Organisasi yang sukses menyediakan kesempatan kerja, memfasilitasi kesejahteraan ekonomi bagi anggota masyarakatnya. Juga, dalam banyak kasus, karyawan dalam organisasi yang sukses lebih puas dan terpenuhi dalam pekerjaan mereka dari pada karyawan dalam organisasi kurang berhasil.
Organisasi yang kurang berhasil sering menghasilkan produk dan memberikan layanan dengan jauh lebih rendah. Penghematan biaya seperti ini sering diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih rendah. Singkatnya, setiap orang adalah pemenang potensial ketika organisasi berfungsi secara efektif. Organisasi psikologi berusaha untuk meningkatkan efektivitas organisasi melalui penelitian ilmiah dan penerapan temuan hasil penelitian.
B.   Rumusan masalah
1.      Apakah fungsi psikologi?
2.      Seperti apakah metodelogi penelitian dalam psikologi organisasi?

BAB II
PEMBAHASAN
A.   Psikologi Organisasi
1.      Pengertian
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu Psychē yang berarti jiwa dan -logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari gejala gejala kejiwaan berupa tingkah laku dan proses mental.
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879, yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. Pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi sendiri sebenarnya telah dikenal sejak jaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup ( levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.[2] Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
2.      Fungsi Psikologi
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
     Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
     Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
     Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

B.   Metodelogi penelitian dalam psikologi organisasi
Metode penelitian yang digunakan dalam psikologi organisasi antara lain :
1.      Metode survey penelitian
a.       Penelitian Survey à Jenis penelitian dengan cara mengumpulkan data baik berupa informasi, pendapat atau karakteristik dari sekelompok responden yang representative terhadap penelitian tersebut.
b.      Tujuan penelitian survey
1)      Menghasilkan deskripsi beberapa aspek dari populasi dan memerlukan informasi dari subjek yang di pelajari.
2) mencari informasi faktual secara mendetail yang sedang menggejala
3) mengidentifikasi masalah-masalah, dan
4) mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran penelitian dalam meme­cah­kan masalah.
c.       Langkah-langkah dalam melakukan penelitian survey:
1.      Menentukan permasalahan
Mencari masalah apa yg akan di angkat. Bisa melalui observasi, pengalaman atau melalui bantuan media. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan.
misalnya: Yang kita ketahui mahasiswa psikologi lebih senang ke kantin bonbin daripada ke kantin psikologi.Pertanyaannya: Mengapa mahasiswa psikologi kurang berminat untuk ke kantin psikologi?
2.      Hipotesis
Adalah menebak secara ilmiah dan logis tentang pemecahan suatu masalah penelitia Atau Dugaan sementara yang memerlukan jawaban secara ilmiah .
3.      Menentukan tujuan penelitian
Penetapan tujuan survai dilakukan dalam rangka menunjukkan fokus perhatian dan upaya yang akan dilakukan.
4.      Menentukan tipe survey
Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Peneliti perlu memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Hal ini diperlukan  sebagai pertimbangan peneliti dalam rangka mengatasi masalah yang menyangkut personil, keuangan, perlengkapan, akomo­dasi, dan sebagainya.
5.      Sample design
Menyeleksi personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survei. Personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survai perlu diseleksi sesuai dengan tingkat kepakaran yang dimilikinya, misalnya kemam­puan dan pengalaman mereka mengenai teknik survai,  penguasaan teknik pengumpulan data dari lokasi survai melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan sebagainya.
6.      Menentukan besarnya sample
Jumlah sample yang sesuai dengan penelitian yang telah  mencerminkan seluruh populasi (sample harus sesuai dengan permasalahan yang akan di teliti).
7.      Membuat pertanyaan dan memilih alat tes apa yang akan di gunakan
8.      Menentukan bentuk ‘data collection’ sesuai alat penelitian
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik:
a.       Questionare
1)      Terstruktur      : Sudah tersedia  jawabannya
2)      tak terstruktur : Responden mengemukakan  jawaban secara bebas
b.      Observasi : Peneliti ikut langsung ke lokasi penelitian dan terlibat dalam group penelitian.
c.       Wawancara: Peneliti mewawancarai langsung responden (bertemu langsung)
9.      Memproses data
Dari perumusan masalah, hipotesis, dan data sample di kaitkan menjadi satu sehingga menghasilkan data.
10.  Melakukan analysis data
Mengkaji data dari hasil memproses data sebelumnya.
11.  Pembahasan hasil
Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan dan sudah dapat menjawab hipotesis yang telah di buat tadi.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Survey Penelitian
*      (+) Biasanya melibatkan sejumlah besar orang sehingga dapat digeneralisasi hasilnya,
*      (+) Dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti angket, wawancara, dan observasi,
*      (+) Sering ditemukan sesuatu yang belum pernah ditemukan, sehingga sekaligus bersifat eksploratoris, dan
*      (+) Biayanya relatif murah.

n  (-)Mutu informasi sangat bergantung pada kemampuan dan kemauan responden untuk bekerjasama, khususnya jika topik yang sedang diteliti terlalu sensitif,
n  (-)Terlalu sering para responden merasa diharuskan mengajukan opini padahal mereka tidak memilikinya, sehingga keabsahan jawaban menjadi sulit, dan
n  (-)Para responden juga bisa menerjemahkan pertanyaan atau konsep secara berbeda dari yang dimaksud oleh peneliti.

2.      Metode Eksperimental
Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat di kontrol.

a. Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian Eksperimen
Pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut, yaitu
1)      Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
2)      Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
3)      Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.
4)   Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan:
a)      Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen,
b)      menentukan cara mengontrol,
c)      memilih rancangan penelitian yang tepat,
d)     menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian,
e)      membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen,
f)       membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan, dan
g)      mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis.
5)      Melaksanakan eksperimen.
6)      Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
7)      Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang telah ditentukan.
8)      Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.
9)      Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan (Sukardi, 2003).
3.      Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya, tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat diulang. Oleh sebab itu observasi hendaknya dilakukan oleh orang yang tepat. Dalam observasi melibatkan 2 komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih dikenal sebagai observer dan objek yang di observasi yang dikenal sebagai observee.
v  Kelemahan Observasi
1. Banyak kejadian-kejadian yang tidak dapat dicapai dengan observasi langsung seperti misalnya kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia.
2. Mengetahui jika diselidiki, para observe mungkin juga untuk maksud-maksud tertentu dengan sengaja menimbulkan kesan yang menyenamgkan atau sebaliknya pada observer.
3. Timbulnya suatu kejadian tidak selalu dapat diramalkan sehingga observer dapat hadir untuk mengobservasi kejadian itu.
4. Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa-peristiwa yang tidak terduga-duga, seperti misalnya keadaan cuaca.
5. Terbatasi oleh lamanya kelangsungan kejadian yang bersangkutan.
Kebaikan Observasi
1. Merupakan alat yang langsung untuk menyelidiki bermacam-macam gejala.
2. Untuk subjek yang diselidiki observasi ini lebih sedikit tuntutannya.
3. Memngkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.
4. Banyak kejadian-kejadian penting tidak dapat diperoleh dengan pengamatan langsung. Apa yang terjadi tiap-tiap hari mungkin dipandang sangat remeh untuk dikemukakan dalam interview atau kuesioner oleh rakyat yang bersangkutan.
Teknik ini banyak digunakan, baik dalam penelitian sejarah (historis), antropologi, deskriptif, ataupun eksperimental, karena dengan pengamatan memungkinkan gejala-gejala penelitian dapat diamati dari dekat.






Kesimpulan
Psikologi yaitu ilmu yang mempelajari gejala gejala kejiwaan berupa tingkah laku dan proses mental. Psikologi sendiri memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu : Menjelaskan, mendiskripsikan dan pengendalian.
Metode penelitian yang digunakan dalam psikologi organisasi antara lain : metode survey penelitian, metode eksperimen dan metode observasi.
Metode Survey penelitian yaitu jenis penelitian dengan cara mengumpulkan data baik berupa informasi, pendapat atau karakteristik dari sekelompok responden yang representative terhadap penelitian tersebut. Metode eksperimen yaitu penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi, sedangkan metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki.




Daftar Pustaka
·         http://www.humanikaconsulting.com by Seta Wicaksana on Apr 11, 2012(diunduh pada 07 oktober 2012)
·         http://www.psikologizone.com/kritik-psikologi-masihkah-relevan/065111073 (diunduh pada 07 oktober 2012)
·         Faisal, S. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional
·         Sugiono. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:Alfabeta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar